Kumpulan Cerita Sex 2018 - Ini adalah pengalamanku yang terjadi baru-baru ini, seperti pernah aku
ceritakan, namaku Dania dan akrab dipanggil Nia, usia 24 tahun, rambut
hitam panjang, kulit putih, dan aku bekerja disebuah bank swasta sebagai
sekretaris. Di kotaku ini, aku tinggal sendiri di rumah yang dibelikan
oleh ayahku, aku hanya ditemanin oleh seorang pembantu..
Namanya “Nina”, usianya sepantaran aku, belum menikah katanya.
Pembantuku ini rajin.. setiap pagi dia sudah beres-beres rumah,
menyiapkan sarapan buatku, dan sebelum pergi ke pasar selalu memberikan
daftar belanjaan untuk aku setujui. Hingga suatu hari.. Minggu
lalu..Pembantuku ini memberitahuku.. Bahwa Kakaknya akan
mengunjunginya.. Dan minta ijin agar dapat menginap 2 hari di rumah, aku
tidak keberatan.. Walaupun pembantuku ini baru 4 bulan bekerja di
rumahku..Tetapi aku percaya kepadanya. Hari Jumat, sepulang dari kantor..
Nina memperkenalkan Kakaknya itu, namanya Ucup (nama samaran) usianya
30 tahunan (kira-kira), berkulit hitam, kurus, dan maaf wajahnya rada
kucel menurutku, karena mengaku sebagai Kakaknya, aku pun mengijinkan
mereka berdua tidur dalam satu kamar. Hari Sabtu pagi,
bangun tidur aku langsung mengenakan daster untuk menutupi tubuhku yang
bugil, maklum.. Karena kalau tidur aku tidak pernah mengenakan apa-apa,
setelah menikmati sarapan pagi, akupun duduk disofa sembari membaca
koran, menurut perkiraanku.. Si Nina pasti sudah pergi ke
pasar.. Mungkin saja ditemani oleh Kakaknya.Sembari membaca koran
aku menselonjorkan kedua kakiku ke atas meja. Saat itu aku tidak
merasakan ada hal yang aneh.. Tetapi setelah lama membaca koran.. Akupun
merasa ada sesuatu yang aneh.. Akupun menurunkan sedikit koranku..
Dan.. Tampak si Ucup berdiri di depanku.. Aku sedikit terkejut, tampak
Ucup berdiri sembari memperhatikan diriku, dan hal ini membuat aku jadi
penasaran..Apalagi pandangan si Ucup ini selalu kebawah, maka akupun
melirik kebawah.. Dan.. Yaa.. Ampunn.. Aku baru sadar kalau dasterku itu
tersibak ke atas sehingga dari posisiku duduk aku dapat melihat
bulu-bulu kemaluanku sendiri.. Apalagi dari posisi si Ucup yang berdiri
dihadapanku itu.. Tentu dia dapat melihat dengan jelas
kemaluanku..Oohh.. Saat itu juga aku jadi salah tingkah.. disatu sisi
aku harus menjaga sopan santun tapi disisi lain aku tidak keberatan
kemaluanku dilihat oleh si Ucup.. Maklum aku seorang exibithionist,
ada perasaan kepuasan tersendiri. Tetapi untuk menghilangkan kesan
sengaja.. Akupun pura-pura tidak menyadari dan.. “Oh.. Ucup.. Bikin
kaget aja” seruku. Tampak si Ucup juga terkejut dengan teguranku itu,
lalu.. “Anu.. Maaf Non.. Mau ngasih daftar belanjaan..” serunya gugup,
tapi matanya tetap melirik kebawah, dan akupun sadar kalau sebelum ke
pasar Nina pasti akan menyodorkan daftar belanjaan. Lalu Ucup
menyodorkan daftar belanjaan kepadaku, dan akupun sedikit mencondongkan
tubuhku ke depan untuk menerimanya, dan saat itu juga..Aku sedikit
merenggangkan kedua pahaku, dan tetap membiarkan kedua pahaku merenggang
sembari membaca daftar belanjaan itu.. Tentu sekarang si Ucup dapat
melihat dengan jelas bentuk kemaluanku, terus terang timbul perasaan
gairah pada diriku walaupun aku tidak bisa konsentrasi membaca daftar
belanjaannya, apalagi ketika dari sudut mataku.. Aku melihat si Ucup
melirik terus ke arah selangkanganku itu.. Oohh..Terasa kaku kedua
pahaku.. Tidak bisa kurapatkan.. Maunya kurenggangkan terus, kemudian..
“Mas.. Mas Ucup” terdengar Nina memanggil dari dalam. Spontan aku
bangkit berdiri.. Aku tidak mau Nina melihat kejadian ini.. Dan benar
juga.. Tampak Nina muncul. “Oh.. Maaf non, anu Mas Ucup sudah kasih
daftar belanjaan sama Non?” seru Nina.Ucup mengangguk, dan tampak
kekecewaan diwajahnya karena, lalu..”Sudah Nina.. Yaa.. Kamu belanjain
aja semuanya,” seruku sembari mengembalikan daftar belanjaan kepadanya.
Seperti dugaanku.. Ternyata Nina mengajak Ucup untuk ke pasar, walaupun
Ucup kelihatan segan untuk ikut.. Tapi mau tidak mau dia menemani juga
Nina ke pasar. Malam hari, aku pergi bersama kawan-kawanku..Kami pergi
ke cafe dan di sana kami minum-minum sembari mendengarkan live music,
hari sudah larut ketika kami pulang.. Teman-temanku menyarankan agar aku
jangan menyetir mobil sendiri.. Karena mereka tahu kalau saat itu aku
rada-rada mabok, tetapi aku tidak peduli.. Walaupun dengan kepala
rada-rada pusing..Aku tiba juga dirumah dengan selamat. Jam sudah
menunjukkan pukul 1 pagi dan aku tidak tega membangunkan pembantuku
untuk membuka garasi, maka aku sendiri membuka garasi dan memasukkan
mobilku, setelah itu aku masuk lewat belakang.. Dan melewati kamar
pembantuku, tampak lampu kamar pembantuku itu masih menyala terang dan
jendelanya terbuka sedikit, hal ini membuat rasa ingin tahuku.. Apa sih
yang mereka lakukan.Lalu aku mengintai ke dalam dari jendela, dan..
Tampak pemandangan yang luar biasa.. Pembantuku Nina dan si Ucup
(Kakaknya?) sedang bergumul.. Kedua-duanya telanjang bulat.. Gilaa.. Si
Ucup ini Kakaknya atau suaminya.. Akupun tidak habis pikir, tetapi
menyaksikan adegan persetubuhan mereka membuat gairahku meningkat..
Tampak tubuh si Ucup menindih tubuh Nina.Dan tampak pula gerakan erotis
pinggul si Ucup yang naik turun.. Diantara kedua paha Nina yang terbuka
lebar. Cukup lama aku mengintip mereka.. Sampai akhirnya mereka berdua
terkulai lemas. Melihat hal itu.. Membuat gairah sex-ku meningkat..
Ingin rasanya ikut bergabung dengan mereka.. Apalagi pengaruh alkohol
begitu keras pada diriku..Tetapi akupun bisa mengontrol diriku..
Kemudian aku beranjak dari situ.. Dan masuk ke kamarku, di dalam kamar
aku segera menanggalkan t’shirt dan celana jeansku, hingga hanya bra
yang hanya bisa menampung 1/3 payudaraku yang 36A dan G-string berwarna
pink yang masih melekat ditubuhku.Lalu kemudian aku keluar kamar dan
menuju ke kamar mandi, setelah membersihkan make up dan cuci muka akupun
melepas g-stringku dan berjongkok di atas kloset untuk kencing, Tetapi
satu hal yang aku lupa.. Aku tidak menutup pintu kamar mandi dan ketika
aku sadar..Aku melihat si Ucup sedang berdiri diambang pintu sembari
memperhatikan aku yang sedang buang air kecil itu.. Tampak dia
cengegesan melihat diriku.. Dan aku.. Aku diam saja.. Membiarkan si Ucup
memperhatikan diriku, melihat aku diam saja.. Si Ucup mendekati diriku
dan berjongkok dihadapanku..Memperhatikan kemaluanku yang masih
mengeluarkan air kencing itu.. Tiba-tiba si Ucup menjulurkan tangannya
dan memegang kemaluanku.. Oohh.. Tubuh ku bergetar.. Tampak telapak
tangan si Ucup segera basah oleh air kencingku..Lalu si Ucup
mengosok-gosokan telapak tangannya ke kemaluanku.. Oohh.. Aahh.. Uuuhh
aku memejamkan mataku merasakan nikmat.. Apalagi ketika si Ucup
menyodok-nyodokkan jarinya ke dalam liang vaginaku.. Aahh… Setelah puas
mengocok kemaluanku.. Si Ucup membantuku turun dari closet.. Setelah itu
dengan garang ia melepas bra ku..Hingga akhirnya aku telanjang bulat,
aku membiarkan si Ucup melumat payudaraku dengan rakusnya.. Dan hal ini
membuat aku semakin terangsang hebat.. Secara bergantian kedua
payudaraku dilumatnya.. Kadang-kadang pentil payudaraku di gigit-gigit
kecil olehnya.. Wooww.. Akupun tidak tinggal diam..Tangan kiriku
meremas-remas rambutnya sementara tangan kananku turun kebawah dan
segera mencekal batang kemaluan si Ucup yang masih tertutup celana itu,
saat itu aku berpikir.. Hebat juga si Ucup ini.. Setelah menyetubuhi si
Nina.. Barangnya masih bisa bangun lagi..Tampaknya si Ucup ini tahu
benar kondisiku saat itu yang sedang mabok dan terangsang hebat, maka
dia segera mengendong tubuhku yang telanjang dan dibawanya masuk ke
dalam kamarku.. Lalu aku direbahkan di atas ranjangku.. Setelah itu si
Ucup menekuk kedua pahaku ke atas dan segera mulutnya mengoral
kemaluanku..“Ahh.. Nggkk.. Oohh..” rintihku.. Beberapa kali tubuhku
tersentak-sentak ketika lidah si Ucup menyodok-nyodok liang vaginaku..
Aku benar-benar merasakan nikmat.. Apalagi ketika sekali-kali lidah si
Ucup bermain di duburku.. Oohh.. Geli.. Tapi
nikmat..Tubuhkupun
mengeliat-ngeliat merasakan nikmatnya clitorisku di isap-isap oleh si
Ucup, apalagi ketika jari tangan kanan si Ucup disodok-sodoknya ke dalam
duburku.. “Oohh.. Nggkk.. Aahh..” Aku mengelinjang hebat.. Permainan
lidah dan jari-jari si Ucup ini benar-benar luar biasa..Tiba-tiba si
Ucup menghentikan aksinya, dia lalu duduk ditepi ranjangku sebelah
kanan.. Lalu ia menjilati lutut kaki kananku.. Terasa geli ketika lidah
si Ucup menari-nari di atas lulutku itu, dan jari tangan kanannya masih
tetap tertancap di dalam duburku.. Gerakan jari tangan Ucup di dalam
duburku dan jilatannya di lutut kananku membuat aku kembali
mengelinjang-ngelinjang.. Tiba-tiba.. Nggk..Aku mendesis ketika Ucup
menarik jarinya dari dalam duburku.. Tampak Ucup membawa jari tangannya
itu ke hidungnya.. Dan menghirup dalam-dalam, mungkin dia sedang
menikmati aroma yang melekat dijari tengahnya itu..Aku hanya memandang
pasrah.. Lalu tampak Ucup tersenyum dan menjulurkan jari tengah
tangannya itu ke bibirku, sekilas akupun mencium aroma itu.. Entah
kenapa.. Aku semakin bergairah.. Segera aku membuka bibirku dan
membiarkan si Ucup memasukkan jari tengahnya itu ke dalam mulutku..
Terasa rasa pahit tapi aku tidak peduli..Kujilati jari tengah Ucup itu..
Bahkan kuisap-isap jarinya itu.. Tampak Ucup tersenyum melihat ulahku
itu. Setelah itu si Ucup berdiri dan melepas seluruh pakaiannya hingga
bugil, tampak batang kemaluan Ucup yang tegang dan keras itu, akupun
tidak mau menyia-nyiakan itu..Segera aku duduk ditepian ranjang dan
kujilati habis seluruh batang kemaluan si Ucup, masih tercium aroma
kemaluan wanita dari batang kemaluan Ucup.. Mungkin ini karena tadi si
Ucup baru bersetubuh dengan Nina.. Dan dia belum sempat mencucinya..Aku
tidak peduli.. Kuoral batang kemaluan si Ucup, kujilati sampai pangkal
batang kemaluannya.. Sampai kebiji pelirnya.. “Ooh.. Iyaa.. Iyaa..
Teruss.. Non.. Teruss” desis si Ucup.. Aku semakin mengila.. Kurebahkan
tubuh si Ucup di atas lantai.. Lalu aku merangkak di atas
tubuhnya..Kujilati lehernya.. Dadanya dan kupermainkan teteknya dengan
lidahku.. Kemudian aku berjongkok di atas batang kemaluan si Ucup..
Dengan kedua tanganku kuarahkan batang kemaluan si Ucup keliang
vaginaku.. Lalu kutekan..Dan.. Bless.. Terbenamlah seluruh batang
kemaluan si Ucup dalam vaginaku.. “Oohh.. Nikmat sekali..”
Kugerak-gerakkan pinggulku maju mundur.. Sementara si Ucup tidak tinggal
diam.. Kedua tangannya segera meremas-remas kedua payudaraku. “Oohh..
Nggkk.. Aahh.. Nikmat sekali..” Kupeter pinggulku kekanan dan
kekiri..Hingga akhirnya aku mencapai klimaks.. “Oohh.. Uuuhh.. Nggkk..”
Aku menjerit kecil sembari menyemburkan cairan kenikmatanku.. Setelah
itu aku pun lunglai di atas tubuh si Ucup, kemudian si Ucup membalikan
tubuhku.. Hingga telentang di atas lantai.. si Ucup berdiri dan
memperhatikan tubuh bugilku yang telentang di atas lantai..Tampak olehku
batang kemaluan si Ucup yang masih berdiri tegang dan keras itu..
Rupanya dia belum mencapai klimaks.. Akupun sadar bahwa aku tidak boleh
egois. Lalu aku berdiri dan duduk di tepian ranjang. “Kok belum
keluar..?”seruku, si Ucup hanya tersipu malu.“Mau dimasukin lagi..?”
seruku, si Ucup masih teripu malu.”Atau kamu mau anal sex?” seruku
lagi.”Apa itu non?” tanyanya.”Iyaa.. Kamu masukin ke dalam lubang
pantatku” seruku lagi.”Apa enggak sakit non..?” tanya si Ucup heran.
Akupun tersenyum, rupanya si Ucup ini belum pernah melakukan anal sex.
“Nggak kok.. Mau yaa..” ajakku.”Belum pernah sih.. Tapi boleh juga non”
serunya.Lalu aku mengambil lotion di atas meja riasku.. Terus kuolesi
lotion itu keseluruh batang kemaluan si Ucup.. Terasa berdenyut-denyut
batang kemaluan si Ucup.. Setelah itu akupun menungging dipinggiran
ranjang membelakangi si Ucup.. Kuoleskan lotion disekitar dan bagian
dalam duburku..Lalu dengan kedua tanganku.. Aku membuka belahan pantatku
sehingga si Ucup dapat melihat anusku yang merekah itu.. Lalu si Ucup
menempelkan kepala batang kemaluannya ke duburku dan dengan hati-hati
mendesaknya ke dalam. Terasa seret tapi woww.. nikmat, apalagi ketika si
Ucup mulai mengerak-gerakkan pinggulnya maju mundur.. Sampai-sampai
tubuhku tergunjang-gunjang.. “Aahh.. Ooh.. Nggkk..” Aku mengerang
menahan mules dan nikmat.. Si Ucup memang perkasa.. Cukup lama juga dia
mengenjot lubang pantatku hingga..“Aakk..” Si Ucup mengerang.. Sembari
menekan batang kemaluannya dalam-dalam dia menyemburkan air
maninya..”Ooh.. Enak.. Enak.. Non..” desisnya. Akupun hanya tersenyum
saja.. Setelah itu kupersilahkan si Ucup keluar dari kamarku.. Dan aku..
Mau tidak mau aku kembali ke kamar mandi untuk mandi.. Dingin tapi
segar… Itulah pengalamanku.Dan setelah kejadian itu aku pun menegur
pembantuku si Nina itu.. Dimana akhirnya ia mengaku bahwa si Ucup itu
bukan Kakaknya.. Tapi pacarnya, dan aku peringatkan si Nina.. Bahwa aku
tidak mau melihat lagi pacarnya itu.
adalah
akrab
aku
baru-baru
ceritakan
dan
Dania
dipanggil
ini
namaku
Nia
pengalamanku
pernah
seperti
terjadi
yang
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.