Kumpulan Cerita Sex 2018 - Di kamar kostnya Abi berbaring sambil ngelamun. Di luar gerimis yang
turun sejak sore belum juga usai sehingga menambah dinginnya udara
malam, di kota yang memang berhawa sejuk. Malam minggu tanpa pacar dan
hujan pula membuat Abi suntuk.
Dicobanya memejamkan matanya membayangkan sesuatu. Yang muncul adalah
seraut wajah cantik berkerudung. Teh Tita, ibu kostnya. Teh atau Teteh
adalah sebutan kakak dalam bahasa Sunda. Dibayangkannya perempuan itu
tersenyum manis sambil membuka kerudungnya, mengeraikan rambutnya yang
hitam dan panjang panjang.Membuka satu persatu kancing bajunya.
Memperlihatkan kulit putih mulus dan sepasang buah dada montok yang
disangga BH merah jambu. Dan buah dada itu semakin menampakkan
keindahannya secara utuh ketika penyangganya telah dilepaskan. Sepasang
bukit kembar padat berisi dengan puting merah kecoklatan di dua
puncaknya menggantung indah.
Lalu tangannya membuka kancing celana panjang yang segera meluncur
kebawah. Tinggallah secarik celana dalam, yang sewarna dengan BHnya,
membungkus pinggul montok. Bagaikan penari striptease, secarik kain
kecil itu segera pula ditanggalkan. Menampakkan selangkangannya yang
membusung dihiasi bulu-bulu jembut menghitam, kontras dengan kulitnya
yang putih mulus. Dihadapannya kini berdiri perempuan telanjang dengan
keindahan bentuk tubuh yang menaikan nafsu syhawat.
”Blarrrrrrrrr!” suara guntur membuyarkan lamunannya.
Abi bangkit berdiri sambil menggaruk batang ****** di selangkangannya
yang mulai tegang dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuat
teh panas. Setelah membuat teh kemudian keruang duduk untuk nimbrung
nonton TV bersama keluarga tempat ia kos. Baru sekitar 1 bulan ia kos di
rumah keluarga Pak Hamdan setelah dia pindah dari tempat kostnya yang
lama. Pak Hamdan telah beristri dengan anak satu berumur tujuh tahun.
Ternyata ruang duduk itu sepi, TV nya juga mati. Mungkin Teh Tita
sudah tidur bersama anaknya karena Pak Hamdan sedang ke Bandung menemani
ibunya yang akan dioperasi. Akhirnya Abi duduk sendiri dan mulai
meghidupkan TV. Ternyata hampir semua saluran TV yang ada gambarnya
kurang bagus. Abi mencoba semua saluran dan cuma Indosiar saja yang agak
terlihat gambarnya meski agak berbintik. Mungkin antenanya kena angin,
pikirnya. Dengan setengah terpaksa dinikmati sinetron yang entah
judulnya apa, kerena Abi selama ini tidak pernah tertarik dengan
sinetron Indonesia.agen poker
Tiba2 Abi mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah
perempuan yang biasa dipanggil Teh Tita. Abi kaget melihat kehadiran
perempuan itu yang tiba-tiba.
Eh, Teteh belum tidur? Keberisikan ya? tanya Abi tergagap
Ah, tidak apa-apa. Saya belum tidur kok jawab perempuan itu dengan logat Sunda yang kental.
Yang membuat Abi kaget sebenarnya bukan kedatangan perempuan itu,
tapi penampilannya yang luar dari kebiasaanya. Sehari-hari Tita, seperti
kebanyakan ibu rumah tangga di kota ini, selalu berkerudung rapat.
Sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Dan itulah yang pada awalnya
membuatnya tertarik kost dirumah ini ketika bertamu pertama kali dan
bertemu dengan Tita. Dengan berkerudung justru semakin menonjolkan
kecantikan wajah yang dimilikinya. Dengan alis matanya yang tebal
terpadu dengan matanya yang bening indah, hidungnya mancung bangir dan
bibirnya yang merah merekah. Dengan postur tubuh dibalik bajunya
terlihat tinggi serasi.
Entah mengapa Abi selalu tertarik dengan perempuan cantik
berkerudung. Pikiran nakalnya adalah apa yang ada dibalik baju yang
tertutup itu. Dan pada saat itupun pikiran kotornya sempat melintas
mencoba membayangkan Tita tanpa busana. Tapi pikiran itu dibuangnya
ketika bertemu dengan suaminya yang terlihat berwibawa dan berusia agak
lebih tua dari Tita yang masih dibawah tiga puluh tahun.
Akhirnya jadilah ia kost di paviliun di samping rumah tersebut dan
pikiran kotornya segera dibuang jauh, karena ia segan pada Pak Hamdan.
Tapi secara sembunyi ia kadang mencuri pandang memperhatikan kecantikan
Tita dibalik kerudungnya dan kadang sambil membayangkan ketelanjangan
perempuan itu dibalik bajunya yang tertutup, seperti tadi.
Tapi malam ini Tita berpenampilan lain, tanpa kerudung! Rambutnya
yang tak pernah terlihat, dibiarkan terurai. Demikian juga dengan
bajunya, Tita memakai daster diatas lutut yang sekilas cukup menerawang
dan hanya dilapisi oleh kimono panjang yang tidak dikancing. Sehingga
dimata Abi, Tita seperti bidadari yang turun dari khayangan. Cantik dan
mempesona. Mungkin begitulah pakaiannya kalau tidur.
“Gambar tivinya jelek ya?†tanya Tita mengagetkan Abi.
“Eh, iya. Antenenya kali†jawab Abi sambil menunduk.
Abi semakin berdebar ketika perempuan itu duduk disebelahnya sambil
meraih remote control. Tercium bau harum dari tubuhnya membuat hidung
Abi kembang kempis. Lutut dan sebagian pahanya yang putih terlihat jelas
menyembul dari balik dasternya. Abi menelan ludah.
Semuanya jelek, kata Tita Nonton VCD saja ya?
Terserah Teteh kata Abi masih berdebar menghadapi situasi itu.
Tapi adanya film unyil, nggak apa? kata Tita sambil tersenyum menggoda.
Abi faham maksud Tita tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film porno.
Ya terserah Teteh saja jawab Abi.
Tita kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya. Abi semakin berdebar,
dirapikan kain sarungnya dan disadari dibalik sarung itu ia cuma pakai
celana dalam. Diteguknya air digelas. Agak lama Tita keluar dari kamar
dengan membawa kantung plastik hitam.
Mau nonton yang mana? tanyanya menyodorkan beberapa keping VCD sambil duduk kembali di samping Abi.
Abi menerimanya dan benar dugaannya itu VCD porno.
Eh, ah yang mana sajalah kata Abi belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali VCD-VCD itu.
Yang ini saja, ada ceritanya kata Tita mengambil salah satu dan menuju alat pemutar dekat TV. Abi mencoba menenangkan diri.
“Memang Teteh suka nonton ya? tanya Abi memancing
“Ya kadang-kadang, kalau lagi suntuk jawab Tita sambil tertawa kecil
“Bapak juga? tanya Abi lagi
“Nggalah, marah dia kalau tau kata Tita kembali duduk setelah memencet tombol player.
Memang selama ini Tita menonton film-film itu secara sembunyi-sembunyi dari suaminya yang keras dalam urusan moral.
Bapak kan orangnya kolot lanjut Tita dalam berhubungan suami-istri juga ngga ada variasinya. Bosen!
Abi tertegun mendengar pengakuan Tita tentang hal yang sangat rahasia
itu. Abi mulai faham rupanya perempuan ini kesepian dan bosan dengan
perlakuan suaminya di tempat tidur. Dan mulai bisa menangkap maksud
perempuan ini mengajaknya nonton film porno. Dalam hati ia bersorak
girang tapi juga takut, berselingkuh dengan istri orang belum pernah
dilakukannya.
Film sudah mulai, sepasang perempuan dan lelaki terlihat mengobrol
mesra. Tapi Abi tidak terlalu memperhatikan. Matanya justru melirik
perempuan di sebelahnya.Tita duduk sambil mengangkat satu kakinya ke
atas kursi dengan tangannya ditumpangkan di lututnya yang terlipat,
sehingga pahanya yang mulus makin terbuka lebar. Abi sudah tidak ragu
lagi.
Teteh kesepian ya? tanya Abi sambil menatap perempuan itu
Tita balik menatap Abi dengan pandangan berbinar dan mengangguk perlahan.
Kamu mau tolong saya? tanya Tita sambil memegang tangan Abi.
Bagaimana dengan Bapak ? tanya Abi ragu-ragu tapi tau maksud perempuan ini.
Jangan sampai Bapak tahu kata Tita
Itu bisa diatur lanjut Tita sambil mulai merapatkan tubuhnya.
Abi tak mau lagi berpikir, segera direngkuhnya tubuh perempuan itu.
Wajah mereka kini saling berhadapan, terlihat kerinduan dan hasrat yang
bergelora di mata Tita. Dan bibirnya yang merah merekah basah mengundang
untuk dikecup. Tanpa menunggu lagi bibir Abi segera melumat bibir yang
sudah merekah pasrah itu. Abi semakin yakin bahwa perempuan ini haus
akan sentuhan lelaki ketika dirasakan ciumannya dibalas dengan penuh
nafsu oleh Tita.
Bahkan terkesan perempuan itu lebih berinisiatif dan agresif. Tangan
Tita memegang belakang kepala Abi menekannya agar ciuman mereka itu
semakin lekat melumat. Abi mengimbangi ciuman itu dengan penuh gairah
sambil mencoba merangsang perempuan itu lebih jauh, tangannya mulai
merabai tubuh hangat Tita.
Dirabanya paha mulus yang sedari tadi menarik perhatiannya, diusapnya
perlahan mulai dari lutut yang halus lembut terus keatas menyusup
kebalik dasternya. Tita bergetar ketika jemari Abi menyentuh semakin
dekat daerah pangkal pahanya. Tangan Abi memang mulai merambah seputar
selangkangan perempuan itu yang masih terbungkus celana dalam. Dengan
ujung jarinya diusap-usap selangkangan itu yang makin terbuka karena
Tita telah merenggangkan kedua pahanya.
Dan rupanya Tita telah semakin larut hasratnya dan ingin merasakan
rabaan yang langsung pada selangkangannya. Dengan sigap tanpa malu-malu
ditariknya celana dalam itu, dibantu oleh Abi dengan senang hati,
sehingga terbuka poloslah lembah yang menyimpan lubang kenikmatan itu.
Segera saja tangan Abi merambahi kembali lembah hangat milik Tita
yang telah terbuka itu. Dirasakannya bulu-bulu jembut yang lebat dan
keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari Abi membelai bulu-bulu
jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.
Tita makin mendesah ketika jemari Abi mulai menyentuh bibir memeknya.
Itulah sentuhan mesra pertama dari jemari lelaki yang pernah Tita
rasakan pada daerah kemaluannya. Suaminya tidak pernah mau melakukan hal
itu. Dalam bercinta suaminya tidak pernah melakukan pemanasan atau
rabaan yang cukup untuk merangsangnya. Biasanya hanya mencium dan meraba
buah dadanya sekilas dan ketika batang ******nya sudah tegang langsung
dimasukan ke lubang memek Tita. Bahkan ketika lubang memek itu masih
kering, sehingga rasa sakitlah yang dirasakan Tita.
Selama hampir delapan tahun menikah, Tita belum pernah merasakan
nikmatnya bercinta secara sesungguhnya. Semuanya dikendalikan dan diatur
oleh suaminya. Berapa hari sekali harus bercinta, cara apa yang
dipakai, dan sebagainya. Hamdan suaminya yang berusia hampir empat puluh
lima tahun ternyata lelaki yang ortodok dan tidak pernah memperhatikan
keinginan istrinya. Apalagi ia menderita ejakulasi prematur. Sehingga
sudah jarang frekuensinya, cepat pula keluarnya.
Soal teknik bercinta, jangan ditanya. Tidak ada variasi dan dilarang
istrinya berinisiatif. Baginya meraba kemaluan istri apalagi menciumnya
adalah dosa. Melihat istri telanjang adalah saat memenuhi kewajiban
suami istri di ranjang.
Baginya bersenggama adalah memasukan batang kemaluannya yang tegang
ke dalam kemaluan istri dengan tujuan mengeluarkan air mani di dalam
lubang itu secepatnya, tidak perlu bertanya istrinya puas atau tidak.
Sehingga selama bertahun-tahun, Tita tidak lebih dari benda yang mati
yang punya lubang buat membuang air mani suaminya bila tangkinya sudah
penuh.
Tita sebagai perempuan, yang ternyata mempunyai hasrat menggebu, cuma
bisa berkhayal bercumbu dengan lelaki yang bisa memberikan kenikmatan
dengan penuh fantasi. Selama bertahun-tahun. Hanya kira-kira setahun ini
Tita bertemu dengan seorang wanita sebayanya yang juga mengalami nasib
hampir sama dengannya. Mereka kemudian berteman akrab, saling curhat dan
bersimpati.
Dari wanita ini, Lilis namanya, Tita mendapatkan film-film porno yang
dipinjamkan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka sangat akrab
karena keduanya juga takut melakukan selingkuh dengan mencari lelaki
lain. Yang berani mereka lakukan akhirnya kadang-kadang bermesraan
berdua sebagai pasangan lesbian. Tetapi sebagai perempuan normal Tita
tidak terlalu mendapatkan kenikmatan yang diharapkan dari hubungan itu.
Dan kini ketika jemari lelaki yang dengan penuh perasaan merabai
daerah sensitifnya, semakin berkobarlah nafsu di tubuh Tita. Seakan haus
yang selama ini ada telah menemukan air yang dingin segar.
Ah… terus Bi…desahnya membara.
Kuluman bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling
menjilat, berpilin mesra. Abi mengeluarkan semua kemampuannya, demikian
juga dengan Tita mencoba melepaskan hasrat yang dipendamnya selama ini.
Selama bertahun-tahun Tita dapat meredam hasratnya. Tak ada keberanian
untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah sejak beberapa bulan
terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya. Sehingga hasratnya
semakin menggumpal.
Malam ini keberaniannya muncul ketika suaminya tidak ada dirumah.
Sejak Abi kost dirumahnya, Tita telah memperhatikannya dan ia juga
tahu pemuda itu juga memperhatikannya. Malam ini Tita tidak perduli lagi
dengan dosa apalagi suaminya. Ia ingin hasratnya terlampiaskan.
Mulut mereka sudah saling lepas, dan mulut Abi mulai menyusuri leher
jenjang Tita yang selama ini tertutup rapat. Mulut Abi menciumi leher
jenjang yang lembut itu beberapa saat terus ke bawah sepertinya hendak
ke daerah belahan dada Tita, tapi tiba-tiba Abi bergeser dari duduknya
dan bersimpuh di lantai dan melepaskan ciumanya sehingga mukanya berada
diantara paha Tita yang mengangkang dimana bibir memeknya sedang dirabai
jemari pemuda itu.
Rupanya Abi ingin memberikan rangsangan yang lebih lagi dan rupanya
Tita juga faham maksud Abi. Dengan berdebar dan antusias ditunggunya
aksi Abi lebih lanjut terhadap selangkangannya dengan lebih lebar lagi
mengangkangkan kedua kakinya. Tita menunduk memperhatikan kepala Abi
dicondongkan kedepan dan mulutnya mulai mendekati selangkangannya yang
terbuka. Dilihatnya TV yang juga sedang menayangkan gambar yang tidak
kurang hot.
Dihadapan Abi terlihat selangkangan perempuan dewasa yang telah
terkangkang bebas. Terlihat bulu-bulu jembut yang menghitam agak
keriting dengan sangat lebatnya menumbuhi lembah yang sempit diantara
paha montok yang putih mulus. Abi menelan ludah melihat pemandangan yang
indah itu. Labia mayoranya terlihat merekah basah, dihiasi bulu-bulu
jembut menghitam di tepi dan atasnya.
Kontras dan indah dipandang. Kedua tangannya memegang kedua paha yang
telah mengangkang itu. Dijulurkan lidahnya menyentuh belahan kemerahan
yang sudah terkuak itu. Tercium wangi harum dari lembah itu. Kedua
tangan Abi bergeser mendekati lubang memek itu untuk lebih menguakkannya
Ahhh…! Tita mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir memeknya.
Desahannya semakin menjadi ketika lidah Abi mulai menjilati bibir
yang merekah basah itu dan dengan ujung lidahnya mengelitik kelentit
yang tersembunyi dibelahannya. Dan itu semakin membuat Tita blingsatan
merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pinggulnya
dihentak-hentakkan keatas menikmati sentuhan yang belum pernah dirasakan
tapi telah lama dikhayalkan. Abi terus melakukan jilatan yang nikmat
itu dan tangannya yang satu mulai merambah ke atas meremasi susu yang
montok padat.
Rupanya Tita sudah merasa semakin panas meskipun di luar hujan masih turun.
Segera dibuka kimono dan dasternya, juga BH yang membungkus sepasang
bukit kembar, sehingga perempuan yang sehari-hari selalu berbaju
tertutup dan terlihat alim ini kini duduk telanjang bulat di sofa dengan
kedua kakinya mengangkang dimana seorang pemuda bersimpuh sedang
menjilati memeknya.
Mata Tita merem melek menikmati jilatan lidah dan rabaan tangan Abi.
Hasrat yang telah lama dikhayalkan kini mulai terwujud. Ia bertekad
untuk mewujudkan dan melaksanakan semua hayalan yang selama ini
disimpannya. Banyak khayalan gila-gilaan yang pernah di rekanya, hasil
dari pengamatannya menonton film-film porno.
Demikian juga dengan Abi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat
perempuan berkerudung telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan
mungkin sebentar lagi bercinta dengannya.
Jilatan dan rabaan Abi rupanya telah menaikkan nafsu Tita makin
tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tita yang
belum pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi
dari rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika
menonton film porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan
segera orgasme. Dengan ganas ditariknyanya kepala Abi agar makin rapat
ke selangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga
bukan hanya mulut Abi yang mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu
pemuda itu.
Ahhh… duh Gusti…! Ahhh! Enaknya !†jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
Abi sempat tidak bisa bernafas ketika mukanya dibenamkan rapat ke
selangkangan itu ditambah Tita merapatkan kedua pahanya menjepit
kepalanya. Beberapa saat Tita menyenderkan kepalanya di sandaran sofa
dengan mata terpejam menikmati untuk pertama kali klimaks karena dicumbu
lelaki, nafas memburu dan perlahan kedua kakinya yang menjepit kepala
Abi kembali membuka sehingga Abi dapat melepaskan diri. Muka Abi basah
bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan birahi yang keluar dari
lubang kenikmatan Tita.
Abi bangkit berdiri sambil membuka kausnya yang digunakan untuk
mengelap mukanya. Tubuhnya berkeringat. Dipandangi perempuan telanjang
itu yang duduk mengangkang. Baru ini dapat diamati tubuh telanjang
perempuan itu secara utuh.
Hatur nuhun ya Bi kata Tita berterima kasih sambil membuka matanya sehabis meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
Dan matanya kembali berbinar ketika dilihatnya Abi telah berdiri
telanjang bulat dengan batang ****** mengacung keras. Batang ****** yang
besar dan panjang. Jauh lebih besar dari punya suaminya. Ini untuk
pertama kalinya ia melihat lelaki telanjang bulat selain suaminya. Abi
mendekat dan meraih tangan Tita, dan menariknya berdiri. Kemudian Abi
mundur dua langkah mengamati tubuh telanjang perempuan itu lebih
seksama.
Kenapa sih? tanya Tita sambil senyum-senyum.
Saya lagi memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup jawab
Abi yang memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.
Ternyata benar yang sering diangankannya tentang apa yang ada dibalik
baju tertutup yang selama ini dipakai Tita, bahkan lebih indah dari
yang dibayangkannya karena ini benar-benar nyata.
Tubuh Tita memang nyaris sempurna. Badannya tinggi semampai dengan
wajah yang cantik dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan
proposional. Buah dadanya besar padat berisi dilengkapi dengan putingnya
yang berwarna merah kecoklatan dan tampak sudah tegak mengacung ke
atas, pinggangnya ramping dengan pinggul dan pantat yang montok serta
sepasang kaki jenjang dengan paha yang padat berisi. Semuanya dibalut
dengan kulit yang putih mulus tanpa cela. Dan sesuatu yang rimbun
berbulu kehitaman di pangkal pahanya menambah pesona.
Pemandangan itu semakin memperkeras acungan batang ****** Abi. Dan
Tita yang sudah terpesona dengan benda itu dari tadi segera meraih dan
mengenggamnya. Tita kembali duduk sambil tetap menggengam batang ******
itu. Abi mengikuti dan tahu maksudnya. Ternyata perempuan ini penuh
dengan fantasi yang hebat, pikirnya.
Dengan mata berbinar diperhatikan batang ****** yang tegang
dihadapannya. ****** yang jauh lebih besar dan panjang dari punya
suaminya. Telah lama Tita ingin merasakan mengulum ****** lelaki seperti
yang dilihatnya di film porno.
Dipandangnya otot tegang dalam genggaman tangannya. Dengan ujung
lidahnya dijilat perlahan kepala ****** yang mengkilap kecoklatan itu.
Terasa aneh, tapi diulang lagi dan lagi sehingga hasratnya makin
menggebu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil memasukan batang
****** yang telah basah itu dan dikulumnya.
Abi meringis nikmat diperlakukan begitu. Apalagi Tita mulai melumati
batang ****** di dalam mulutnya dengan semakin bernafsu. Tita mencoba
mempratekkan apa yang dilihatnya di film. Ia tidak hanya menggunakan
lidahnya tapi menggaruk batang ****** itu dengan giginya, membuat Abi
semakin meringis nikmat. Satu lagi ingin dirasakan Tita adalah rasa air
mani lelaki. Karena itu ia ingin merangsang Abi agar pemuda itu orgasme
dan menumpahkan cairan mani di mulutnya
Tita yang selama ini kecewa dengan kehidupan sex bersama suaminya
hingga terlibat hubungan lesbian dan sering menghayalkan fantasi-fantasi
liar yang pernah ditontonnya di film. Kini ia punya kesempatan untuk
mewujudkannya. Tak ada lagi rasa malu atau jijik. Telah dilepaskan semua
atribut sebagai istri yang patuh dan saleh. Yang ada didalam benaknya
adalah menuntaskan hasratnya.
Abi yang batang ******nya dikulum sedemikian rupa semakin terangsang
tinggi. Kuluman mulut Tita meskipun baru untuk pertama kali melakukannya
tapi cukup membuatnya mengelinjang nikmat. Sangat lain sensasinya.
Hingga akhirnya.
Ah Teh, sudah mau keluar nih†desisnya mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.
Tapi Tita yang memang mau merasakan semburan mani di mulutnya malah
semakin menggiatkan kulumannya. Hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi,
batang ****** itu menumpahkan cairan kenikmatan di dalam mulut Tita.
Abi meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan Tita…
Dirasakannya cairan hangat menyemprot di dalam mulutnya, rasanya aneh
sedikit tapi gurih. Enak menurutnya. Tanpa ragu Tita semakin keras
mengocok batang ****** itu dan dengan lahap ditelannya cairan yang
muncrat dari lubang ****** Abi, bahkan sampai tetes terakhir dengan
menghisap batang ****** itu. Tanpa rasa jijik atau mual.
“Bagai mana rasanya Teh?†tanya Abi. Ia kagum ada perempuan yang mau menelan air maninya dengan antusias.
Enak, gurih†kata Tita tanpa ragu
Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas. Kemudian Tita bangkit.
Sebentar ya, saya buatkan minuman buat kamu†katanya sambil ke dapur dengan hanya mengenakan kimono.
Abi sambil telanjang mengikuti dari belakang dan ke kamar mandi
membersihkan batang ******nya sambil kencing. Setelah itu didapatinya
Tita di dapur membuatkan minuman. Abi mendekati dari belakang dan
mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang
menggantung bebas. Tita menggelinjang merasakan remasan di dadanya.
Apalagi ketika kuduknya diciumi Abi. Perlahan dirasakan batang ******
Abi mulai bangkit lagi mengganjal di pantatnya. Tita semakin
mengelinjang ketika tangan Abi yang satunya mulai merambahi
selangkangannya.
Sudah nggak sabar ya†katanya sambil ketawa dan berbalik.
Kembali keduanya berciuman dengan rakus.
Dikamar saja ya†ajak Tita ketika ciuman mereka semakin larut.
Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu. Disana ada tempat
tidur besar dengan kasur empuk. Tita mendorong tubuh Abi keranjang dan
jatuh celentang. Tita juga segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang
menyusul Abi. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama
karena Tita mendorong kepala Abi kebawah. Ia ingin Abi mengerjai
susunya.
Abi menurut karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang
bukit kembar yang montok berisi itu. Tita mendesah sambil mengerumus
rambut Abi yang mulai menjilati dan menghisapi salah satu pentil
susunya. Sedangkan yang satunya diremasi tangan Abi dengan lembut. Abi
merasakan buah dada yang lembut dan perlahan terasa semakin menegang
dengan puting yang mengeras karena sudah sangat terangsangnya wanita
itu.
Oh… Bi…! Gelii… terus akh…!
Tangan Abi yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan
perempuan itu. Tita menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.
Ahh… terus sayang! desisnya ketika jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya.
Jemari Abi dengan perlahan menyusuri lembah berbulu dimana di
dalamnya terdapat bibir lembut yang lembab. Tita semakin menggelinjang
ketika ujung jari Abi menyentuh itilnya. Kini mulut dan tangan Abi
secara bersamaan memberikan rangsangan kepada perempuan kesepian yang
haus seks itu. Sementara Tita juga sangat menikmati jilatan dan rabaan
pemuda itu.
Beberapa lama kemudian Abi mengambil inisiatif setelah puas merambahi
sepasang bukit ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak ke bawah
menyusuri perut mulus Tita dan berhenti di pusarnya. Tita menggelinjang
ketika pusarnya dijilat lidah pemuda itu. Tita rupanya tidak mau
nganggur sendiri. Ditariknya pinggul Abi ke arah kepalanya. Abi faham
maksudnya.
Dengan segera dikangkangi kepala Tita diantara kedua pahanya dan
menempatkan pangkal pahanya dengan batang ****** yang menegang keras
diatas muka Tita. Yang segera disambut kuluman Tita dengan sangat
bernafsu. Abi juga sudah menempatkan kepalanya diantara paha Tita yang
mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah harum berjembut
sangat lebat itu.
Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin tinggi dan terus
berusaha merangsang pasangan masing-masing. Tita istri kesepian yang
bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai
nafsu yang sepertinya tak habis-habis untuk ditumpahkan. Demikian juga
dengan Abi pemuda lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan perempuan
tapi baru kali ini bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang
dirasakan sangat beda dari yang pernah dialami sebelumnya.
Oh…! Bi, lakukanlah desah Tita mulai tak tahan menahan hasratnya.
Abi segera menghentikan jilatannya dan mengatur posisi. Tita
telentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman
batang ****** Abi pada lubang memeknya yang telah semakin berdenyut.
Dadanya berdebar kencang, mengingatkannya pada malam pertama ketika
untuk pertama kali diperawani suaminya. Usianya belum lagi tujuh belas
tahun waktu itu. Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya
kesakitan ketika batang ****** Hamdan merobek lubang kemaluannya. Untung
cuma berlangsung sebentar karena suaminya cepat keluar air maninya.
Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak darah disprei, tanda
istrinya masih perawan.
Tita tersentak dari mimpi buruknya ketika terasa benda hangat
menyentuh bibir memeknya. Direngkuhnya tubuh Abi ketika perlahan batang
****** yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.
Akh…! Enak Bi! desisnya.
Tangannya menekan pinggul Abi agar batang ****** pemuda itu masuk
seluruhnya. Abi juga merasakan nikmat. Memek Tita masih terasa sempit
dan seret. Abi mulai menggerakkan pinggulnya perlahan naik-turun dan
terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Tita. Keduanya terus berpacu
menggapai nikmat.
Ayo Bi geyol terusss! desis Tita makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan.
Abi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali
disentakkan kedepan sehingga batang ******nya tuntas masuk seluruhnya ke
dalam memek Tita.
Oh… Bi ! jerit Tita nikmat setiap kali Abi melakukannya.
Terasa batang ****** itu menyodok dasar lubang memeknya yang
terdalam. Semakin sering Abi melakukannya, semakin bertambah nikmat yang
dirasakan Tita sehingga pada hentakan yang sekian Tita merasakan otot
di seluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Abi agar
hujaman bantang ****** itu semakin dalam. Dan terasa ada yang
berdenyut-denyut di dalam lubang memeknya.
Ahk…! Ah… duh akhh! teriaknya tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat bersanggama dengan lelaki.
Sangat nikmat dirasakan Tita. Seluruh tubuhnya terasa dialiri listrik
berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Abi yang belum keluar
terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Tita kembali
berusaha mengimbangi. Diangkat kedua kakinya keatas dan dipegang dengan
kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat sehingga memeknya
semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman ****** Abi semakin dalam.
Abi yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat dengan
posisi Tita seperti itu. Demikian juga dengan Tita, perlahan kenikmatan
puncak yang belum turun benar naik lagi. Tita mengangkat dan
menumpangkan kakinya di pundak Abi, sehingga selangkangannya lebih
terangkat. Abi memeluk kedua kaki Tita, sehingga tubuhnya setengah
berdiri. Dirasakan jepitan memek Tita lebih terasa sehingga gesekan
batang ******nya menjadi semakin nikmat. Abi semakin menghentakkan
pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat
dirasakan.
Ahhh… Abi mendesah nikmat ketika dari batang ******nya menyembur cairan kenikmatannya.
Dikocoknya terus batang ****** itu untuk menuntaskan hasratnya.
Bersamaan dengan itu Tita rupanya juga merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.
Akhh…!! jeritnya untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut.
Tubuh Abi ambruk diatas tubuh Tita. Keduanya saling berdekapan.
Kemaluan mereka masih bertaut. Keringat mengucur dari tubuh keduanya,
bersatu. Nafas saling memburu.
Hatur nuhun ya Bi, hatur nuhun†kata Tita terbata mengucapkan terima kasih diantara nafasnya yang memburu.
Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.
Tak sampai sepuluh menit mereka saling berdekapan ketika dirasakan
Abi, batang ******nya yang telah lepas dari lubang memek Tita mulai
dirabai dan diremas kembali oleh tangan Tita. Rupanya perempuan ini
sudah ingin lagi. Abi tersenyum dalam hati, lembur nih ini malam! Memang
Tita sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam
seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia
tidak ingin melepaskan kesempatan malam ini untuk bercinta sebanyak
mungkin dengan Abi sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan posisi
yang selama ini cuma diangankannya.
Dan malam itu mereka melewati malam panjang dengan penuh keringat,
cumbuan, rabaan, hentakan nafas dan desahan nikmat berkali-kali sampai
pagi.
Abi bangun ketika dirasakan sinar matahari menyinari tubuhnya yang
masih telanjang cuma ditutupi selimut. Ia masih terbaring di ranjang
tempat dia bercinta sepanjang malam dengan Tita. Dilihatnya jam sudah
pukul sembilan. Badannya terasa segar meskipun sepanjang malam
mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Tita yang
ternyata tak kenal puas. Tak kurang dari lima ronde dilewati oleh mereka
dengan sebentar saja istirahat.
Abi ingat setiap dua atau tiga ronde, Tita selalu membuatkannya
minuman sejenis jamu yang ternyata sangat berkhasiat memulihkan
energinya sehingga sanggup melayani perempuan yang haus sex itu
berkali-kali.
Abi masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian tadi malam.
Seperti mimpi tapi benar terjadi. Perempuan yang terlihat lembut tapi
ternyata sangat ganas di tempat tidur. Berbagai posisi bercinta telah
mereka lakukan semalam. Tiba-tiba pintu kamar dibuka dan masuklah Tita
dengan pakaian lengkapnya membawa nampan berisi roti dan minuman.
Eh sudah bangun, bagaimana tidurnya nyenyak†katanya sambil tersenyum dan langsung duduk ditepi ranjang.
Nih sarapan dulu, nantikan kerja keras lagi†katanya sambil senyum menggoda.
Disodorkanya gelas yang berisi telor setengah matang dicampur minuman
yang menurut Tita ramuan rahasia menambah gairah lelaki. Kemudian Tita
memberikannya sepotong roti yang dilahap oleh Abi dengan cepat. Baru
terasa perutnya sangat lapar.
Teteh mau kemana sih kok rapi†tanya Abi
Baru nganter anak saya ke rumah Teh Siti. Biar kita bebas†kata Tita kembali tersenyum nakal.
Abi merasa girang karena hasratnya juga mulai berkobar lagi justru karena melihat Tita berpakaian lengkap.
Teh mau ngga memenuhi permintaan saya†kata Abi
Apa sih?†tanya Tita agak heran
Maaf nih Teh“kata Abi
Teteh mau ngga bergaya seperti penari striptease, membuka satu-persatu baju Teteh di depan saya†lanjutnya.
Tita tersenyum manis sambil bangkit.
Kenapa tidak kata jawab Tita mulai bergaya seperti penari salsa.
Mengerakkan tangannya juga pinggulnya. Sambil berputar dilepaskan
kerudungnya. Abi memperhatikannya sambil berbaring menyender di ranjang.
Matanya berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Tita.Dengan rambut
terurai, Tita mulai membuka kancing bajunya sehingga mencuatlah buah
dada montoknya yang terbungkus BH. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya
meluncurlah celana panjang yang dipakainya, hingga kini Tita hanya
mengenakan BH dan celana dalam berwarna pink.
Dalam keadaan setengah bugil itu goyangan Tita semakin seronok dan
menggoda. Kedua tangannya meremasi susunya sambil pinggulnya bergoyang
maju-mundur. Abi benar-benar terpesona dan perlahan batang ******nya
mulai ngaceng. Tita naik keatas ranjang. Tariannya kini semakin liar.
Disorongkannya pangkal pahanya ke muka Abi sambil menurunkan celana
dalamnya sedikit, memperlihatkan bulu-bulu jembutnya.
Abi menanggapi dengan meraba paha Tita dan membelainya.
Kini selangkanngan Tita tepat dimuka Abi. Dengan tangannya ditariknya ke
bawah celana dalam Tita dan langsung dijilati rimbunan jembut menghitam
yang dibaliknya terdapat lembah yang nikmat.
Tita mengangkangkan kedua kakinya sambil sedikit menekuk lututnya.
Tangannya memegang tembok. Pinggulnya kini bergerak perlahan mengimbangi
jilatan lidah Abi pada selangkangannya.
Abi menengadah dengan mulut dan lidahnya merambahi daerah kemaluan
Tita dengan rakus. Tita mendesah nikmat diperlakukan seperti itu, satu
tangannya kini meremasi susunya yang telah terbuka.
Dengan ujung lidahnya Abi menjilati lubang memek Tita yang sudah
dikuakkan jari tangannya. Dengan penuh nafsu belahan lembut itu tidak
hanya dijilat tapi juga dihisap. Tita merintih nikmat ketika satu jari
tengah Abi dimasukkan ke dalam lubang memeknya yang semakin basah oleh
lendir birahi. Abi menggerakkan jarinya keluar masuk di liang kenikmatan
itu dengan sesekali mengoreknya seperti mencari sesuatu, ditambah
lidahnya terus menjilati kelentit perempuan itu, menyebabkan Tita
semakin mengelinjang liar.
Tita semakin keras meremasi susunya. Tubuhnya bergetar hebat menerima
sentuhan pada lubang memeknya. Kaki Tita terasa tidak kuat menyangga
tubuhnya hingga terduduk. Jari Abi masih terhujam di lubang memeknya.
Tita membaringkan tubuhnya ke belakang sedangkan pinggulnya diangkat
keatas sehingga posisinya melengkung seperti pemain akrobat. Kemaluannya
mendongak keatas disangga kedua kakinya yang terbuka. Sehingga kembali
mulut Abi dapat merambahi lembah berbulu itu dengan bebas.
Entah kenapa, Abi sangat suka menjilati seputar memek Tita, selain
berbau harum juga sangat indah bila dipandang. Dan tentu Tita juga
sangat menyukai perlakuan Abi itu, sesuatu yang telah didambakan selama
bertahun-tahun.
Setelah beberapa lama, rupanya Tita ingin segera disodok lubang
memeknya dengan batang ****** pemuda itu yang telah keras mengaceng.
Diturunkan tubuhnya dan mengarahkan selangkangannya ke batang ****** Abi
yang telah mengaceng ke atas.
Abi membantu mengarahkan batang ******nya ke lubang yang telah basah
merekah itu. Tita mendesah ketika kepala ****** Abi perlahan menyusup ke
dalam lubang memeknya yang sempit. Lubang memek Tita meskipun sudah
pernah melahirkan masih terasa sempit dan peret. Itu hasil dari rutinnya
ia minum ramuan warisan orang tuanya. Sehingga selain lebih rapet juga
memeknya berbau harum.
Begitu juga ramuan yang diberikan kepada Abi, ramuan khusus untuk
lelaki yang membuatnya perkasa dan selalu siap tempur. Dan itu dirasakan
oleh Abi setelah minum ramuan buatan Tita. Tubuhnya kembali segar dan
batang ******nya selalu siap tempur.
Secara normal Abi memang lelaki yang kuat berhubungan sex, tapi
semalaman lima kali bertempur pastilah pagi ini ia masih kecapaian.
Nyatanya pagi ini ia kembali bergairah bahkan semakin tinggi dorongan
birahinya.
Abi sempat bertanya kenapa ramuan itu tidak diberikan kepada
suaminya. Ternyata Tita pernah memberikan suaminya minuman itu, tapi
ternyata suaminya marah-marah dan melempar gelasnya. Baginya haram minum
minuman yang cuma untuk meningkatkan nafsu belaka.
Tita mulai menggerakkan tubuhnya naik turun perlahan dan semakin
cepat diselingi hentakan-hentakan yang liar. Posisi Abi yang duduk
menyandar di sandaran tempat tidur hanya bisa sedikit mengimbangi
gerakan Tita yang semakin cepat. Tangannya memegang pinggul montok
perempuan itu mengikuti gerakan turun naiknya.
Sepasang buah dada yang montok itu terguncang-guncang menggesek muka Abi.
Sesekali Tita menghempaskan pingulnya kebawah sehingga batang ******
Abi menghujam seluruhnya di dalam lubang memeknya. Dan itu mendatangkan
nikmat yang sangat bagi Tita ketika kepala ****** Abi menghujam lubang
rahimnya yang terdalam yang paling sensitif. Tita terus mehentakkan
pinggulnya semakin cepat ketika dirasakan tubuhnya mulai dialiri getaran
yang semakin keras, dan tanpa bisa dicegah tubuhnya mengejang ketika
getaran itu mencapai puncaknya.
Achhh…!! jeritnya keras merasakan puncak kenikmatan.
Tubuhnya mendekap Abi dengan ketat. Abi yang belum tertuntaskan
hasratnya kemudian mendorong tubuh Tita kebelakang hingga telentang
dengan tubuh Abi berada diatasnya. Batang ******nya masih bertaut dalam
di lubang memek Tita. Segera Abi mengerakkan pinggulnya naik turun
melanjutkan gerakan yang dibuat Tita.
Gerakan Abi langsung cepat karena ia juga ingin membuat Tita orgasme
yang kedua kalinya berturut-turut, seperti yang selalu dilakukan
sepanjang malam tadi. Bahkan ia ingin membuat hatrick, yaitu membuat
Tita klimaks tiga kali berturut-turut. Abi merasa mampu karena tubuhnya
terasa segar sedangkan batang ******nya masih belum terasa sensitif.
Dan nyatanya dihentak sedemikian rupa klimaks Tita yang belum surut,
kembali berkobar semakin tinggi. Tita mencoba mengimbangi goyangan Abi,
tapi ternyata hanya sebentar ketika orgasme yang kedua kali melandanya.
Duh Gusti…! Ackhh… oh! jeritnya nikmat.
Ia merasa puas dengan kemampuan Abi, bukan semata karena ramuan yang
diberikannya tapi karena pemuda ini memang pintar bercinta dengan teknik
yang bisa mengimbangi hasratnya.
Abi terus saja menggerakkan pinggulnya tanpa perduli, ia ingin
memberikan yang terbaik kepada perempuan ini. Kembali Abi berusaha
memacu kembali hasrat Tita yang baru klimaks dan memang tak lebih dari
satu menit kembali tubuh Tita diguncang getaran yang paling nikmat.
Ahh…!†desahnya kembali.
Belum pernah ia merasakan orgasme tiga kali berturut-turut. Bahkan
yang dua kali secara beruntun. Sehingga tubuhnya terasa melayang ke
langit kenikmatan ketujuh. Abi yang masih segar belum menghentikan
goyangannya bahkan semakin cepat karena ia mulai merasakan nikmat pada
batang ******nya. Tita yang telah KO tiga kali hanya bisa telentang
pasrah, seluruh persendiannya terasa lemas. Tapi tiba-tiba hasratnya
untuk menikmati air mani Abi muncul.
Bi, saya mau kulum punya kamu†pintanya kembali bersemangat.
Abi menghentikan goyangannya, dia maklum rupanya Tita sudah haus
ingin minum. Minum air maninya. Abi juga merasa senang karena ada
kenikmatan lain menumpahkan air maninya di dalam mulut perempuan itu.
Maka dicabutnya batang ****** dari lubang kenikmatan itu.
Tita mengatur posisi. Kepalanya diganjal dengan bantal sehingga
setengah berbaring. Abi segera berlutut mengangkangi badan Tita dengan
batang ******nya mengacung tepat di muka Tita yang langsung menyambarnya
dan mengulumnya dengan sangat rakusnya.
Abi merem-melek menikmati sentuhan itu, dibiarkan perempuan itu
memperlakukan ******nya dengan mulutnya. Tita dengan penuh nafsu
mengulum dan menjilatinya. Cara perlakuannya semakin pintar dan
terampil, hingga nikmat yang dirasakan Abi semakin tinggi.
Jarang ada perempuan yang dikencaninya mau mengulum batang ******nya
apa lagi menelan air maninya. Yang mau melakukan itu biasanya perempuan
bayaran. Tapi kini perempuan baik-baik, seorang istri yang kesepian
dengan rakus melakukannya. Abi merasa beruntung bertemu dengan Tita.
Tidak terpikirkan apa reaksi Pak Hamdan bila tahu perbuatan mereka.
Abi merasa batang ******nya semakin sensitif dikulum dan dilumati
mulut Tita yang semakin rakus. Dan tanpa dapat ditahan lagi muncratlah
cairan kenikmatan hangat dari otot tegang itu, yang segera dilahap
dengan nikmat oleh Tita. Batang ****** itu dikulum hingga hampir
sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya sehingga air mani yang tercurah
langsung masuk ke tenggorokannya dan tertelan. Enak sekali dirasakan
Tita.
Demikian juga dengan Abi, tubuhnya meregang tersentak-sentak seiring
curahan cairan kenikmatannya yang dengan rakus ditelan perempuan itu.
Tita bahkan juga menjilati cairan yang meleleh di batang ****** hingga
tuntas. Dan tuntas juga ronde pertama di pagi itu.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.